Jumat, 14 Desember 2012

Penentu Performa/Kinerja Prosesor


Istilah-istilah seperti gigahertz, L2 cache, dan dual core pasti sudah cukup sering anda dengar dalam pembahasan-pembahasan teknis mengenai  CPU/Prosesor. Namun pahamkah anda dengan istilah-istilah tersebut ? bagaimana hal tersebut mempengaruhi performa atau kinerja CPU/Prosesor. Kalau anda katanya tukang Merakit komputer tapi ga tahu istilah ini mampir dulu gan sekalian silaturahmi di blog ini :smile:

Frekuensi Prosesor

Frekuensi kerja prosesor atau akrab disebut Clock Speed sering menjadi patokan kinerja setiap prosesor. Semakin besar clock speednya, Semakin baik kinerja sebuah CPU/Prosesor. Namun yang perlu diperhatikan, penentu performa sebuah Prosesor tidak hanya dari clock speednya saja. Ada banyak faktor lain yang juga berperan dalam menentukan performa prosesor lihat artikel sebelumnya Frekuensi Prosesor Bukanlah Segalanya. Sekarang ini, rata-rata prosesor yang dijual dipasaran memiliki clock speed antara 2.6 – 3.2 Ghz.

Cache Prosesor

Cache memory pada prosesor adalah semacam memory terintegrasi/tertanam yang ada di prosesor. Memory ini ukurannya kecil, tetapi waktu aksesnya jauh lebih cepat daripada memory system. Biasanya, memory ini menyimpan informasi seperti instruksi dan data. Cache terbagi menjadi beberapa hierarki ( level ). Seperti L1 cache ( Level 1 ), L2 cache ( Level 2 ), L3 cache ( Level 3 ).
L1 Cache memiliki ukuran lebih kecil dari L2 Cache tapi waktu aksesnya lebih singkat, sama halnya dengan L3 Cache yang memiliki ukuran jauh lebih tinggi daripada L2 Cache, tetapi waktu aksenya lebih lambat. Umumnya semakin besar ukuran Cache akan semakin baik. Namun menambah jumlah Cache sampai dengan 2 kali tidak berarti kecepatan prosesor itu akan menjadi 2x lebih cepat.

Core Prosesor

Prosesor saat ini banyak yang memiliki lebih dari satu inti ( Multicore ). Semakin banyak core yang dimiliki prosesor, semakin banyak hal yang dapat dikerjakan bersamaan. Prosesor Quad Core ( 4 inti ) umumnya memiliki performa/kinerja yang lebih tinggi daripada prosesor Dual Core dengan frekuensi yang sama. Namun hal ini tergantung juga pada aplikasi yang digunakan. Jika aplikasinya dapat memanfaatkan semua inti ( Core ), Prosesor Quad Core jelas memiliki keunggulan. Tetapi tidak jarang juga ada aplikasi yang di design hanya memanfaatkan dua core saja. Dalam skenario, ini Prosesor Quad Core tidak akan memiliki keunggulan daripada prosesor dual core dengan clock speed sama.

Memory Controller Prosesor

Seringkali Memory Controller pada suatu platform ikut menentukan bandwidth CPU/Prosesor ke Memory System/RAM. Hal ini akan berakibat pada performa system Prosesor tersebut. Dahulu, pada system yang masih menggunakan FSB, Memory Controller ini terletak di chipset northbridge sebuah Motherboard. Namun, Prosesor keluaran AMD sejak Athlon 64 sudah menerapkan memory controller terintegrasi ( Integrated Memory Controller – IMC ) pada prosesor buatannya, yang membuat akses memory dari prosesor lebih cepat. Intel menerapkan teknologi IMC ini pertama kali pada seri Core i7 nya.

FSB ( Front Side Bus ) Prosesor

FSB adalah jalur data yang menghubungkan Memory Controller dan RAM ( Memory system ). Satuan kecepatannya adalah Hz ( Hertz ). Makin cepat bus ini bekerja maka transfer data antar Prosesor dan Memory/RAM juga makin optimal. Contohnya, Jika ada dua prosesor dengan clock speed dan arsitektur yang sama. Namun, salah satunya memiliki FSB lebih tinggi. Prosesor dengan FSB yang lebih tinggi tersebut akan lebih unggul kinerjanya karena transfer data dari prosesor ke Memory/RAM lebih cepat dari prosesor dengan FSB lebih rendah.
Akhir-akhir ini, semenjak IMC makin marak digunakan, system FSB mulai ditinggalkan. AMD menggunakan HyperTransport ( HT ) untuk menggantikan FSB, sedangkan Intel menggunakan QuickPath Interconnect ( QPI ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar